Dihiburkan Oleh Tiupan Oboe Dan Trombone
Setelah hujan berhenti, air lopak pun semakin kering........ |
Terlintas juga di fikiran, buatnya angin kuat sampai terbang bumbung rumah di tengah malam buta begini, macam mana? atau pokok tumbang , atau banjir besar melanda jalan dari Rompin menghala ke Pekan , risau sungguh takut tak boleh balik ke KL. Mohon doa mintak Allah simpangkan segala bala dan bencana dari menimpa kami dan orang-orang lain di kampung.
Sang kodok pun bukan main lagi sakan berpesta mandi hujan, berendam dalam kolam sementara ( lopak ) , main orkestra bertiup ala-ala tiupan oboe dan trombone --- ong, onggg, ong, onggg..... bersahut sahutan. Makin lebat hujan makin kuat lagu yang dimainkan tu , sambut menyambut dan bunyinya sangat dekat dengan rumah. Saya buka tingkap nak tengok banyak mana air yang bertakung, sebab macam meriah sangat bunyinya. Oleh kerana tanah berpasir, air cepat serap ke dalam tanah, hanya lopak-lopak kecil yang ada di tepi rumah, tapi gong gendangnya macam nak rak!Tapi kalau musim tengkujuh, hujan tak berhenti-henti siang malam , tempat-tempat yang rendah akan jadi kolam siap ada ikan yang entah datang dari mana....Subhanallah!
Bila hujan teduh sikit, orkestra pun makin perlahan dan bunyi pun dah agak jauh ( tempat yang masih banyak air lopak ) dan bila hujan berhenti, sang kodok pun melabuhkan tirainya. Tinggallah saya terkebil-kebil ( yang lain nyenyak dibuai mimpi ) , contemplating whether to pray or not to pray .......... the tahajjud.. ( ini sudah fail test! )
Kodok yang memanggil hujan macam bunyi tiupan trombone dan oboe ni kecik aje, tapi bila dia berbunyi badan dia jadi besar dan kembung. Sebab tu nama dia katak kembung.
No comments:
Post a Comment